Selasa, 27 November 2012

Materi Pengajian Mingguan 24 Nov 2012 (Kesombongan)

Al-Araf, ayat 146-147

sa-ashrifu 'an aayaatiya alladziina yatakabbaruuna fii al-ardhi bighayri alhaqqi wa-in yaraw kulla aayatin laa yu/minuu bihaa wa-in yaraw sabiila alrrusydi laa yattakhidzuuhu sabiilan wa-in yaraw sabiila alghayyi yattakhidzuuhu sabiilan dzaalika bi-annahum kadzdzabuu bi-aayaatinaa wakaanuu 'anhaa ghaafiliina

[7:146] Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku)569, mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.
 
 
waalladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa waliqaa-i al-aakhirati habithat a'maaluhum hal yujzawna illaa maa kaanuu ya'maluuna

[7:147] Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan.
     



Allah akan mempalingkan diriNya kepada setiap orang yang sombong, merasa lebih benar dari kekuasaan atau kebenaran Allah.

Ada 7 penyebab orang bisa sombong :

1. Pengetahuan yang ia miliki, berhati2lah kepada ilmu yang kita dalami. Terkadang ilmu itu bisa menyesatkan kita sendiri.

2. Amal ibadah / amal kebaikan, merasa seakan-akan kita punya amal ibadah yang lebih dari orang lain.

3. Silsilah / Nasab (keturunan) Contohnya keturunan raden darah biru dll

4. Harta, dengan harta apapun bisa dibeli maka dari itu rentan sekali sombong

5. Kecantikan dan ketampanan

6. Kekuatan tubuh / ketangkasan

7. Dengan banyaknya pengikut atau anak buah..

 Bagaimana penanggulangan dari ke 7 penyebab kesombongan :

1. Keilmuan, bagi orang-orang yang merasa memiliki ilmu yang lebih. Kita seharusnya memiliki tagung jawab terhadap ilmu yang kita punya / mengamalkannya, harus selalu takut terhadap siksaan Allah. Agar tidak merasa lebih dari yang lain. jangan merasa cukup dan bangga atas apa yang sudah ada.

2. Di dunia ini pasti ada yang di atas kita dan dibawah kita. Solusinya agar tidak muncul sikap sombong itu adalah menanamkan sikap maju terus dan tidak melihat yang lain atau yang dibawahnya.

3. Silsilah, karena asal dari semua manusia itu sama, atau yang dijelaskan didalam surat 80 ayat 18-23

 
 
min ayyi syay-in khalaqahu

[80:18] Dari apakah Allah menciptakannya?
 
 
min nuthfatin khalaqahu faqaddarahu

[80:19] Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya1558.
 
 
tsumma alssabiila yassarahu

[80:20] Kemudian Dia memudahkan jalannya1559
 
 
tsumma amaatahu fa-aqbarahu

[80:21] kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,
 
 
tsumma idzaa syaa-a ansyarahu

[80:22] kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
 
 
kallaa lammaa yaqdhi maa amarahu

[80:23] Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya,
 

4. Masalah cantik dan tampan. Hal seperti ini sifatnya hanya sementara pada saat umur sudah menua maka kita sudah tidak cantik dan tampan lagi maka dari itu kita harus berhati-hati apabila kita menyombongkan apa yang ada di diri kita karena semua itu semata-mata hanya titipan sekaligus ujian bagi kita agar tidak menyombongi hal tsb.

5. Sombong karena ketahanan tubuh, sesungguhnya kita semua sangat lemah dihadapan Allah SWT. Maka  jangan sekali-kali menyombongkan diri atas itu. Dan apabila diberi sakit maka kita akan lemah.

6. Harta.. Tidak sedikit orang yang banyak harta tiba-tiba jatuh miskin. Dari kejadian tersebut jangan sampai lah kita memuja-muja harta kita, karena apa bila Allah sudah bekehendak kita tidak bisa berbuat apa-apa dengan harta yang kita miliki.

7. Dengan adanya banyak pengikut maka rawan sekali kesombongan itu timbul.. Karena ia merasa paling nomer satu di antara yang lain. Maka dari itu sikap rendah diri itu penting.

Sabtu, 17 November 2012

Materi Pengajian Bulanan (4 Nov 2012)

An-nahl 53-56

wamaa bikum min ni'matin famina allaahi tsumma idzaa massakumu aldhdhurru fa-ilayhi taj-aruuna

[16:53] Dan apa saja ni'mat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.
 
 
tsumma idzaa kasyafa aldhdhurra 'ankum idzaa fariiqun minkum birabbihim yusyrikuuna

[16:54] Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu dari pada kamu, tiba-tiba sebahagian dari pada kamu mempersekutukan Tuhannya dengan (yang lain),
 
 
liyakfuruu bimaa aataynaahum fatamatta'uu fasawfa ta'lamuuna

[16:55] Biarlah mereka mengingkari ni'mat yang telah Kami berikan kepada mereka; maka bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya).
 
 
wayaj'aluuna limaa laa ya'lamuuna nashiiban mimmaa razaqnaahum taallaahi latus-alunna 'ammaa kuntum taftaruuna

[16:56] Dan mereka sediakan untuk berhala-berhala yang mereka tiada mengetahui (kekuasaannya), satu bahagian dari rezki yang telah Kami berikan kepada mereka. Demi Allah, sesungguhnya kamu akan ditanyai tentang apa yang telah kamu ada-adakan.
 
Segala perbuatan yang positif mau pun negatif pasti membuahkan hasil yang sesuai dengan apa yang dilakukan. Sesunguhnya hasil tersebut datangnya semata-mata dari Allah. Dan begitu pula kita merasakan hasilnya agar kita dapat mengerti apa yang kita lakukan begitu juga manfaatnya.

Surat 33 ayat 56,
 
inna allaaha wamalaa-ikatahu yushalluuna 'alaa alnnabiyyi yaa ayyuhaa alladziina aamanuu shalluu 'alayhi wasallimuu tasliimaan

[33:56] Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
 

Bersalawatlah dan Salam untuk Nabi. Terkadang orang yang selalu beribadah rajin tetapi tetap saja mendapatkan masalah atau doanya tidak terkabul-kabul alias doa yang mengantung. Ini lah fungsi dari shalawat. Agar ibadah kita atau doa-doa kita dapat dikabulkan dan ibadah lebih sempurna dan mendapat restu dari Allah. Karena Allah sangat senang dengan orang yang suka bershalawat dan berdzikir.

Syarat pada saat bershalawat / berkomukasi dengan Rosul.. Surat 58 ayat 12-13
 
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu idzaa naajaytumu alrrasuula faqaddimuu bayna yaday najwaakum shadaqatan dzaalika khayrun lakum wa-athharu fa-in lam tajiduu fa-inna allaaha ghafuurun rahiimun

[58:12] Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tidak memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
 
 
a-asyfaqtum an tuqaddimuu bayna yaday najwaakum shadaqaatin fa-idz lam taf'aluu wataaba allaahu 'alaykum fa-aqiimuu alshshalaata waaatuu alzzakaata wa-athii'uu allaaha warasuulahu waallaahu khabiirun bimaa ta'maluuna

[58:13] Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.


Surat 65 ayat 7 (Sedekah)

 
liyunfiq dzuu sa'atin min sa'atihi waman qudira 'alayhi rizquhu falyunfiq mimmaa aataahu allaahu laa yukallifu allaahu nafsan illaa maa aataahaa sayaj'alu allaahu ba'da 'usrin yusraan

[65:7] Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.

Aturan main bershalawat surat 49 ayat 2-3 , yaitu bershalawatlah dengan lemah lembut.
 
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa tarfa'uu ashwaatakum fawqa shawti alnnabiyyi walaa tajharuu lahu bialqawli kajahri ba'dhikum liba'dhin an tahbatha a'maalukum wa-antum laa tasy'uruuna

[49:2] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu1409, sedangkan kamu tidak menyadari.
 
 
inna alladziina yaghudhdhuuna ashwaatahum 'inda rasuuli allaahi ulaa-ika alladziina imtahana allaahu quluubahum lilttaqwaa lahum maghfiratun wa-ajrun 'azhiimun

[49:3] Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.

Diskusi via Facebook yuk !!