Kamis, 13 Desember 2012

Materi Pengajian Bulanan 2/12/12

Surat 20 ayat 124-127

waman a'radha 'an dzikrii fa-inna lahu ma'iisyatan dhankaan wanahsyuruhu yawma alqiyaamati a'maan

[20:124] Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".
 
 
qaala rabbi lima hasyartanii a'maa waqad kuntu bashiiraan

[20:125] Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?"
 
 
qaala kadzaalika atatka aayaatunaa fanasiitahaa wakadzaalika alyawma tunsaa

[20:126] Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan".
 
 
wakadzaalika najzii man asrafa walam yu/min bi-aayaati rabbihi wala'adzaabu al-aakhirati asyaddu wa-abqaa

[20:127] Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.
 

Jadikanlah al-quran dan as-sunnah itu petunjuk.

Cara agar menanggapi ujian yang bertubi-tubi ;
Berhentilah memikirkan masalah duniawi dengan terlalu berlarut. Dan pasrahkan saja kepada Allah swt. Kita tinggal berusaha dan berdoa, yakinkan bahwa masalah datangnya dari Allah dan jalan keluar atau pertolongan pun datangnya hanya dari Allah. Dan dalam berdoa pun harus berhati-hati. Apalagi berdoa untuk mendapatkan surga, karena besar konsekuensinya.

(Surat 2 ayat 214)

am hasibtum an tadkhuluu aljannata walammaa ya/tikum matsalu alladziina khalaw min qablikum massat-humu alba/saau waaldhdharraau wazulziluu hattaa yaquula alrrasuulu waalladziina aamanuu ma'ahu mataa nashru allaahi alaa inna nashra allaahi qariibun

[2:214] Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

Maksudnya, bukan kita tidak boleh sama sekali mengharapkan surga, akan tetapi sesungguhnya imbalan-imbalan yang akan kita dapatkan hanya Allah yang tahu. Yang terpenting kita hanya melakukan yang terbaik dan memohon yang terbaik untuk kita, karena Allah maha melihat dan maha mengetahui.
Sebagai contoh kehidupan Nabi Muhammad SAW (ahli surga), dimana Ia di uji oleh Allah sebegitu berat melebihi dari manusia biasa, maka dari itu, jika kita meminta imbalan yang besar, besar pula konsekuensi yang akan kita hadapi. Disinilah tantangan yang akan kita hadapi dimana iman dan kesabaran kita di uji untuk menjalani kehidupan di dunia yang penuh ujian dari Allah. Sesungguhnya semua itu demi kebaikan kita semua.

Surat 28 ayat 56
innaka laa tahdii man ahbabta walaakinna allaaha yahdii man yasyaau wahuwa a'lamu bialmuhtadiina

[28:56] Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
 

Yang memberi pentunjuk hanya Allah SWT, tugas kita hanyalah menyampaikan (syi'ar) saja.

Surat 16 ayat 125
ud'u ilaa sabiili rabbika bialhikmati waalmaw'izhati alhasanati wajaadilhum biallatii hiya ahsanu inna rabbaka huwa a'lamu biman dhalla 'an sabiilihi wahuwa a'lamu bialmuhtadiina

[16:125] Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah845 dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

2 ayat ini adalah panduan dalam mengajar/ syi'ar.

0 komentar:

Posting Komentar

Diskusi via Facebook yuk !!